recent post

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Friday, November 23, 2012

Akulturasi Kebudayaan, Lahirkan Budaya Baru



Anda tentu sering mendengar istilah Akulturasi Kebudayaan. Akulturasi kebudayaan merupakan perpaduan dua kebudayaan atau lebih akibat dari interaksi yang terjadi antara sekelompok masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu, dengan kelompok masyarakat lain sehingga terjadi perubahan pola kebudayaan yang original, namun tidak menyebabkan hilangnya unsur kedua kebudayaan tersebut.

 

Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha dengan Kebudayaan Indonesia

Masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala telah memiliki kebudayaan sendiri. Proses masuknya budaya Hindu dan Buddha tak lepas dari aktivitas perdagangan yang terjadi di Tanah Air. Indonesia, dengan letaknya yang strategis sering menjadi tempat persinggahan para pedagang.

 

Kebudayaan Hindu dan Buddha pada umumnya dibawa oleh para pedagang yang berasal dari India. Akibat seringnya terjadi interaksi, maka terjadilah akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha dengan kebudayaan asli nenek moyang kita. Namun, bukan berarti kebudayaan asing tersebut diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia waktu itu, setiap budaya yang masuk mengalami proses penyesuaian dengan budaya asli kita.

 

Bukti-bukti adanya akulturasi antara budaya Hindu-Buddha dengan budaya Indonesia antara lain:

Bahasa sanksekerta yang banyak ditemukan pada peninggalan kerajaan Hindu-Buddha berupa prasasti

Masuknya agama Hindu-Buddha yang sampai sekarang masih dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia. Namun demikian, jika ditelaah lagi, agama Hindu dan Buddha yang berkembang di Indonesia tidak sama dengan di Negara asalnya, India. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang di sini telah mengalami penyesuaian dengan kepercayaan animisme dan dinamisme (agama asli nenek moyang Indonesia).

Seni bangunan/seni rupa hasil akulturasi budaya Hindu-Buddha dengan budaya Indonesia tampak dari perpaduan antara bentuk dasar bangunan candi yang berbentuk punden berundak (budaya asli Indonesia zaman Megalitikum) dengan relief dinding candi menggambarkan kisah-kisah ajaran agama Hindu/Buddha, seperti Ramayana, Mahabrata, namun tetap dengan latar belakang suasana kehidupan asli masyarakat Indonesia.

Sistem pemerintahan yang beralih dari kepala suku atau ketua adat menjadi raja yang memerintah daerah/kerajaannya turun temurun. Sistem ini merupakan hasil adopsi dari bentuk pemerintahan di India.

 

Akulturasi Kebudayaan Islam dengan Kebudayaan Indonesia

Ajaran Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang muslim yang berasal dari negara-negara di Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Mesir, dan Iran. Dengan masuknya ajaran Islam ke Nusantara, budaya Indonesia mengalami proses akulturasi yang kedua. Metode akulturasi kebudayaan yang digunakan adalah:

Perdagangan

Melalui aktivitas jual beli, pedagang muslim memperkenalkan dan menyebarkan budaya Islam kepada masyarakat Indonesia.

Perkawinan

Agama Islam disebarkan secara damai tanpa kekerasan, salah satunya melalui ikatan pernikahan. Banyak penduduk lokal yang dinikahi oleh pedagang-pedagang muslim tersebut, sehingga lama-kelamaan terbentuklah keluarga muslim, terutama di kalangan kerajaan. Hal inilah yang menjadi pengasas berdirinya kerajaan Islam di wilayah Nusantara.

Kesenian

Siapa yang tak kenal dengan tari saman. Tarian khas daerah Aceh ini merupakan salah satu hasil akulturasi budaya Islam dengan budaya masyarakat setempat. Tari saman pada awalnya merupakan permainan rakyat Aceh yang dikenal dengan “Pok Ane”. Karena sangat diminati, seorang Pendakwah bernama Syekh Saman menyisipkan syair yang berupa kalimat puji-pujian kepada Sang Khalik sebagai musik pengiring tarian ini.

 

0 comments:

Post a Comment