Di seluruh dunia, selalu ada tradisi unik yang berakar pada budaya di
tiap-tiap daerah. Salah satu budaya asing yang terkenal misalnya foot binding
di China. Dalam tradisi ini, kaki anak wanita diikat (binding) dengan ketat.
Tujuannya agar pertumbuhan kakinya dapat dihambat. Bahkan, berhenti sama
sekali.
Bagi orang China, kaki wanita akan dinilai indah dan cantik bila
berukuran (super) kecil. Oleh karena itu, tradisi ini tumbuh subur di kalangan
wanita-wanita bangsawan di istana.
Latar Belakang
Dalam bahasa China, pengikatan kaki disebut chanzu, tetapi banyak juga
yang menyebutnya jinlian yang artinya 'bunga lotus emas'. Hal tersebut
disebabkan kaki wanita yang diikat akan menyerupai bunga lotus yang belum
mekar.
Ukuran kaki wanita ideal bagi mereka adalah bila berukuran kurang lebih
12 cm sampai 15 cm saja. Kaki yang sempurna adalah kaki yang ukurannya 7,5 cm.
Kaki tersebut akan mendapat julukan sancun jinlian, atau golden lotus atau
teratai emas.
Tidak ada catatan resmi sejak kapan tradisi ini dimulai. Yang ada hanya
cerita rakyat dan legenda yang menceritakan bagaimana tradisi aneh ini dimulai.
Namun, ada sedikit catatan yang menuliskan bahwa tradisi ini mulai
dikenalkan pada masa Dinasti Tang/Tangchao (618-907) di abad ke-10. Lalu, mulai
menyebar pada zaman Dinasti Song (960-1297), namun sebatas di kalangan wanita
bangsawan.
Tradisi ini mulai dikenal luas dan diikuti oleh semua lapisan masyarakat
pada zaman Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911) hingga
akhirnya mulai dilarang saat Revolusi Sun Yat Sen pada 1911.
Meskipun demikian, ada juga kelompok yang menghindari tradisi ini,
seperti etnik Manchu dan Hakka. Mereka menghindari tradisi ini bukan karena
alasan kemanusiaan, melainkan karena mereka kelompok paling miskin dalam kasta
sosial China, sedangkan foot binding identik dengan kalangan istana. Akibat
tradisi ini, lebih dari satu milyar wanita China telah menjadi korbannya.
Proses Pengikatan
Sejak si gadis kecil berusia 2 tahun, proses pengikatan sudah bisa
dimulai. Untuk masyarakat desa, biasanya pengikatan baru dimulai pada usia 13
tahun karena mereka harus membantu orang tua untuk mengurus sawah dan
perkebunan.
Namun, tidak ada yang memulainya di atas usia 13 tahun karena tulang kaki
sudah menjadi tulang keras yang sulit dibentuk. Berbeda dengan usia di bawah 13
tahun yang tulang kakinya masih merupakan tulang rawan.
Adapun tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1. Perendaman
Proses pengikatan dimulai dengan merendam kaki dengan campuran air panas,
darah hewan, dan berbagai ramuan tumbuh-tumbuhan, dengan tujuan untuk
melembutkan kulit.
Namun, ada juga yang memasukkan kaki ke dalam perut domba. Kemudian,
dibiarkan selama kurang lebih dua jam dengan tujuan yang sama.
2. Pengikatan
Proses pengikatan dimulai dengan menyiapkan sepatu berbahan kain merah
(simbol keberuntungan). Panjang sepatu kain tersebut ± 4-7 cm. Pemakaian sepatu
ini harus melalui upacara keagamaan yang dilakukan di musim gugur agar pada
musim dingin nanti kaki menjadi mati rasa.
3. Pemijatan
Setelah kaki direndam, proses selanjutnya adalah pemijatan. Kaki dipijat
dan digosok dengan tujuan untuk menghilangkan kulit mati dan untuk mencegah
timbulnya infeksi kuku kaki dipotong sependek mungkin.
4. Pemberian Tawas
Pemberian tawas dimaksudkan agar jaringan kulit dan pembuluh darah
mengerut. Tawas disebar di antara jari-jari kaki. Adanya tawas juga dapat
mengurangi risiko pendarahan dan pembusukan akibat keringat.
5. Pembalutan
Kain yang akan digunakan direndam terlebih dahulu dalam darah ataupun
ramuan tumbuh-tumbuhan, sama seperti saat merendam kaki. Saat kain masih basah,
segera balutkan ke empat jari kaki dan lipat ke arah telapak kaki. Kemudian,
pembalut ditarik kearah berlawanan menuju tumit sehingga menekan tumit dan
jari-jari kaki secara bersamaan. Ketika pembalut kering, ikatan kaki akan
menjadi semakin erat.
6. Penjahitan
Terakhir adalah proses penjahitan. Kain yang telah membungkus kaki diikat
di beberapa tempat. Maksudnya agar mencegah terurainya kain dan ikatannya.
Setiap dua atau tiga hari sekali, ikatan akan dibuka, kaki akan dicuci
dan dipakaikan tawas. Kemudian, diikat kembali dengan lebih erat. Agar
mendapatkan hasil sempurna, si gadis kecil dipakaikan sepatu khusus dan dipaksa
untuk berjalan berkeliling.Tradisi yang aneh dan menyakitkan bukan?
0 comments:
Post a Comment