Rasanya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa
kerjasama antar daerah telah menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi di zaman
globalisasi yang menuntut adanya keterbukaan ini. Pasalnya, semakin hari
kebutuhan manusia semakin bertambah dan beraneka rupa.
Kalau dulu manusia dapat ke mana-mana dengan
berjalan kaki, Apakah sekarang Anda dapat berpisah dari motor atau mobil Anda?
Jika dulu manusia dapat bersabar untuk menunggu seseorang untuk diajak bicara,
Apakah kini Anda dapat meninggalkan hand phone Anda barang satu hari saja?
Bukan hanya motor, mobil dan hand phone,
masih ada banyak produk lain yang didapatkan dari luar daerah, bahkan dari luar
negeri. Hal ini karena satu daerah selalu memiliki sumber daya yang terbatas,
sehingga diperlukanlah sumber daya dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan
manusia di dalamnya. Oleh karena itu, untuk menjadi pengusaha yang sukses,
cepat atau lambat Anda pasti akan melakukan kerja sama antar daerah.
Akan tetapi, melakukan kerjasama antar daerah
itu gampang gampang susah. Bagaimana tidak, budaya dan bahasa antara satu
daerah dengan daerah lain belum tentu sama, bahkan bisa jadi sangat berbeda.
Jika tidak memahami kebudayaan daerah lain, bisa saja kerja sama dengan mitra
Anda di daerah lain tersebut menjadi lelucon badut, karena sama-sama ndak
nyambungnya.
Coba lihatlah para pebisnis Amerika Serikat,
mereka cenderung impersonal dalam berkerja sama. Mereka selalu melihat segala
sesuatunya dari kaca mata ekonomi, sehingga unsur kepercayaan kepada mitra
kerja adalah nomer wakhid bagi mereka.
Berbeda pula dengan para pebisnis Cina dan
Jepang, dalam berkerja sama, mereka menekankan adanya hubungan personal sebagai
dasar kepercayaan. Mereka lebih menyukai nuansa persahabatan dan kekeluargaan.
Hal ini berbanding terbalik dengan para pebisnis Prancis, sebagian besar
pebisnis Prancis ini menyukai hal-hal yang formal dan memulai kerja sama dengan
ketidakpercayaan.
Kalau Anda melihat perbedaan budaya antar
negara, tentu Anda akan menemukan perbedaan yang tajam. Tapi bukan berarti
perbedaan daerah dalam satu negara memiliki budaya yang seragam lho…. Ambil
contoh saja orang madura yang tegas dan keras, berbeda dengan orang Solo yang
terkenal lembut dan sulit mengatakan kata tidak.
Jangan Melihat Sesuatu dari Luarnya Saja
Sesuatu yang hanya berada di permukaan biasa
disebut dengan superfisal. Jangan sampai, hal-hal yang bersifat superfisal ini
mengacaukan kerja sama Anda dengan mitra Anda dari luar daerah. Sebagai misal
adalah cara makan dan berpakaian.
Apabila makan di restoran bergengsi dengan
mitra Anda. Dan saat itu Anda dengan jaimnya menyuap makanan dengan table
manneryang sempurna. Namun, sekonyong-konyong mitra Anda menyingkirkan sendok
dan garpu lantas menyuap dengan jari-jarinya. Pasti Anda jadi ill feel dong.
Namun, tetaplah bertahan dan pahamilah bahwa
setiap orang dan budaya memang memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Dari pada
Anda jadi bad mood karena memikirkan hal itu, lebih baik lanjutkan saja kerja
sama Anda dengannya. Diselingi dengan santapan menu restoran yang lezat, hmmm,
pasti lebih menyenangkan.
Berikan Nuansa Individual dalam Kerja Sama
Meskipun dalam bekerja sama Anda mewakili
perusahaan, akan tetapi tetaplah berkerja sama secara individual. Maksudnya,
Anggaplah mitra kerja Anda sebagai saudara, sahabat, teman, dan lain
sebagainya. Sehingga, apabila terjadi konflik sepele terkait perbedaan budaya,
hal tersebut tidak akan berpengaruh besar pada kerja sama Anda dengannya.
Selalu bersikap fleksibel
Selalu bersikap fleksibel dan bersedia
mengubah kebiasaan Anda adalah penting. Asalkan hal ini dilakukan dengan tidak
melewati prinsip hidup Anda. Apabila dalam beberapa hari Anda harus berkunjung
ke Bali untuk bekerja sama dengan mitra Anda di sana, mungkin jamuan daging
babi akan disuguhkan. Dan apabila Anda seorang muslim, tolaklah dengan sopan.
Namun, ikutilah budaya mereka yang selalu menjaga area pribadi orang lain.
Sabar dan Tekun
Yup, pada ahirnya Anda haruslah sabar dan
tekun saat melakukan kerjasama antar daerah. Karena pada umumnya, kerjasama ini
seringkali membawa kemajuan dalam usaha Anda. Karenanya, jangan mudah berputus
asa.
0 comments:
Post a Comment